6 Langkah Mudah Mendatangkan Ide Riset Segar Bagi Mahasiswa

mahasiswa, TA, tugas akhir, riset, strategi, ide segar

Siapa yang tak kenal dengan mahasiswa? Ketika saya kuliah S-1, definisi mahasiswa sering didengung-dengungkan. Mudahnya, mahasiswa adalah maha-nya siswa. Memiliki pandangan yang jauh kedepan dan dikenal sebagai penggerak roda peradaban serta tidak tanggung-tanggung disebut-sebut sebagai ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Namun, siapa yang tidak kenal dengan Tugas Akhir atau disingkat TA? Ya, pastinya ada kaitannya dengan mahasiswa. Mahasiswa yang ingin menyandang gelar sarjananya diwajibkan untuk melakukan riset atau penelitian. Hasil akhir dari riset kemudian diujikan dalam sebuah seminar baik hanya skala kampus, atau dalam bentuk publikasi nasional dan internasional. Namun siapa yang menyangka, riset menjadi momok yang tak jarang cukup menakutkan atau paling tidak membingungkan. Membingungkan, jika ide riset pun tak kunjung hadir apalagi harus menentukan tipe riset seperti apa yang sesuai dengan minat, tentunya dibatasi dengan usia semester.

Tetap tenang dan tak perlu kuatir bagi kamu yang sekarang sedang menyandang posisi sebagai mahasiswa. Dalam tulisan ini, setidaknya akan dipaparkan 6 tips yang bisa memudahkanmu dalam pencarian ide riset segar yang tak kunjung datang atau gundah saat menentukan pilihan bidang riset yang sesuai.

Pertama, jika anda mahasiswa baru maka bersyukurlah menemukan tulisan ini karena dalam tips pertama ini, anda hanya akan diminta mencicil pengetahuan dan men-setting pikiranmu dengan kalimat-kalimat ilmiah sehingga terbiasa dengan kata-kata spesifik yang jarang ditemui dalam perkuliahan dan tentunya sekalian memudahkanmu dalam menyusun bahan tinjaun pustaka. Kebiasaan ini akan membuat pikiranmu mudah menemukan ide riset segar. Caranya? Lakukan dengan teratur dan buatlah jadwal singkat dengan durasi 30 menit sampai 1 jam sehari dalam 1 minggu untuk membaca riset skripsi sesuai dengan bidangmu atau kenyamananmu. Mudahnya, anda bisa mengunjungi perpustakaan atau meminjam skripsi yang dipegang langsung oleh dosen pengampu. Atau bisa juga mengunduh beberapa file skripsi yang sudah banyak bertebaran dalam bentuk pdf. Baik melalui scholar.google.com atau digital library suatu kampus. Ingat, biasakan dirimu dengan kalimat-kalimat ilmiah sehingga tidak pusing saat menghadapi beberapa bacaan rujukan skripsi atau jurnal ilmiah saat pengerjaan TA nanti. Lalu jika dirimu adalah mahasiswa tingkat akhir atau mendekati tingkat akhir maka tips ini akan membuat dirimu lebih menguras tenaga dan pikiran. Latihlah secara rutin tidak hanya membaca skripsi yang ada namun juga dirimu dituntut untuk membaca jurnal lebih intensif lagi sehingga mampu menambah kosakata ilmiah dengan cepat. Luangkan waktunya 2 hingga 3 kali untuk membaca kosakata-kosakata ilmiah yang ada di skripsi atau jurnal yang terkait dengan penelitian yang akan anda lakukan.

Kedua, ide-ide segar bisa didapatkan dengan mudah dan murah meriah melalui aktivitas berdiskusi dengan dosen atau calon pembimbing. Dengan kata lain, mintalah judul pada pakarnya (dosen pembimbing). Umumnya, seorang dosen akan mengadakan proyek riset dengan tema tertentu sehingga sebuah ide bisa didapatkan hanya melalui diskusi langsung dengan dosen dan tentunya ketika ada kesulitan bisa dengan cepat diselesaikan. Mudah bukan? Namun, yang menjadi kendala, jika kamu tidak cepat tanggap atau beradaptasi dengan maksud si dosen maka ini sama sekali tidak akan membantu kamu dalam mendapatkan ide riset segar. Lagi-lagi, setidaknya mulailah mencari dan menelaah riset-riset dosen pembimbing melalui latar belakang riset yang telah diteliti atau dipublikasikan sebelumnya sehingga mengerti dengan apa yang disampaikan oleh dosen pembimbing. Di era teknologi seperti ini, mahasiswa dapat dengan mudah menelusuri latar belakang riset dosen hanya melalui google scholar atau scopus jika dosen kamu terindeks didalamnya.

Ketiga, ide-ide segar riset bisa dapat dengan mudah didaptkan dengan hanya membaca skripsi atau jurnal. Umumnya, dalam skripsi yang dituliskan pada BAB V atau kesimpulan dari sebuah jurnal akan disebutkan secara gamblang mengenai kendala yang dihadapi atau kekurangan sebuah riset yang telah diteliti. Yuupss! Ini peluangmu untuk melakukan riset atau tepatnya melanjutkan riset dari skripsi yang kamu baca. Tidak seperti pada tips kedua, tips ketiga ini memang membutuhkan sedikit tantangan karena bisa jadi dosen pembimbing sudah mengganti tema risetnya dengan alasan kadaluarsa alias kuno atau idemu itu sudah keduluan orang. Untuk mengatasi ini cukup mudah, tinggal search di scholar google hal-hal yang berkaitan dengan skripsi sebelumnya. Jika parameter atau variabel milikmu sudah direbut orang maka cari variabel lainnya tentunya masih relevan dengan topik utama yang kamu minati dari skripsi atau jurnal yang telah didapatkan sebelumnya. Salah satu contohnya...”Sintesis Fotokatalis Ag3PO4 dengan pelarut X”, maka kamu bisa mendapatkan ide segar dari judul skripsi di atas dengan menuliskan jusul skripsi “Pengaruh Pelarut Y terhadap Sintesis Fotokatalis Ag3PO4”. Lihat variabel X dapat diganti dengan Y dan menjadi ide riset segar yang siap diuji di labmu. Tetap berjuang ya!

Keempat, ide-ide riset segar lahir dari kebiasaan. Ini khusus bagi mahasiswa yang memang terbiasa mengikuti karya ilmiah, debat atau essay. Tak jarang pula orang-orang yang sering kritis atau mengamati sekitar lingkungannya memeprbesar peluang ide-ide riset segar datang dengan tiba-tiba. Penting dicatat, tentunya kembali lagi sangat dikaitkan pada bidang masing-masing, karena sangat tidak masuk akal seorang sarjana kimia mengkritisi sosial politik dalam tugas akhirnya. Dengan kata lain, skripsimu akan langsung ditolak dosen pembimbing dan penelaah. Jadi, bentuklah kebiasaanmu menjadi seorang mahasiswa yang baik dan terstruktur sehingga akan memudahkanmu dalam mendapatkan ide-ide segar dengan cepat.

Kelima, manfaatkan kesempatan Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM untuk memperkaya kosakata ilmiah dan informasi ide riset. Dalam pengerjaan PKM ini kamu tidak sendiri dan ini menjadi kesempatan emasmu bisa mendiskusikan masalah yang dihadapi tim riset PKM mu secara bersama-sama. Selain itu, setidaknya kamu bisa mencuri start terlebih dahulu dan lab-testing atau pengalaman ngelab sehingga mampu menerka-nerka kesulitan yang ada kelak ketika kamu melakukan uji dengan topik utama yang sama. Pada beberapa kampus jenis PKM seperti PKM Penelitian (PKM-P) sudah bisa dimasukkan kedalam bobot riset skripsi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku bagi masing-masing fakultas atau kampus. Namun jangan bersedih jika PKM P belum bisa dimasukkan kedalam bobot yang setara skripsi, kamu masih punya kesempatan mendapatkan ide riset segar hanya dengan mengubah variabel riset PKM yang ada dengan yang baru seperti pada tips ketiga sehingga memudahkanmu karena sebelumnya telah mengetahui seluk beluk risetmu tanpa takut sama persis atau plagiarisme dengan pengerjaan PKM mu sebelumnya.

Keenam menumbuhkan passion atau minat menjadi salah satu faktor penting derasnya ide-ide riset segar bermunculan di pikiran, namun ide-ide riset tidak akan muncul dengan mudah jika kamu belum menemukan passion atau keinginan mau meneliti apa. Mencari passion penelitian sejatinya sangat bergantung pada setiap tipe mahasiswa. Mahasiswa yang suka tantangan akan mencoba hal-hal baru dan berupaya sendiri menyusun risetnya. Atau adapula yang memang sudah sangat stuck akhirnya menerima apapun judul asalkan lulus meskipun tidak sesuai dengan keinginan atau passionnya. Secara umum passion dalam penelitian lahir secara alami termasuk lingkungan yang mempengaruhinya di kampus. Biasanya bergaul atau sering berdiskusi dengan mahasiswa yang menggeluti bidang X, kemungkinan besar akan terpengaruh dan meneliti dengan topik yang sama atau bisa juga tertarik terhadap suatu tema riset tertentu saat dosen memaparkan risetnya ketika kuliah berlangsung. Tapi, kamu bisa menumbuhakan passionmu. Pertama, dengan studi lab alias jalan-jalan muter-muter lab. Telusuri hal-hal yang menarik bagimu dan mulailah mencatat riset apa saja yang sedang dikerjakan dalam lab tersebut. Explor hal-hal yang bisa membuatmu tertarik dan perdalam setelah melakukan kunjuangn lab-mu. Kedua, gali lebih banyak melalui diskusi dengan kakak angkatan atau dosen yang sedang melakukan riset. Umumnya, kakak angkatan menjadi referensi yang bisa diandalakan karena langsung menangani risetnya dari hulu hingga ke hilir di laboratorium dan bisa menceritkan kemudahan sekaligus kesulitan yang akan dihadapi dengan topik riset yang dikerjakan. Lebih-lebih, bisa jadi kamu akan diberikan clue riset yang akan memudahkanmu mendapatkan ide riset segar dengan segera. Mudah bukan?

No comments

Powered by Blogger.