Kenali Mesin Kecerdasan dengan STIFIn: Ulasan Singkat Buku Growing is Fun
Mengulas sedikit sosok penulis Yeni Ernani, beliau lahir di Gisting Kabupaten Tanggamus-Lampung tahun 1978. Aktif sebagai trainer pada training dan pengembangan SDM berbasis pada konsep STIFIn. Sebelum menjadi trainer, beliau sudah banyak mengenyam pengalaman diantaranya sebagai staf administrasi perusahaan sepatu Reebok, Direktur Operasional dan Dosen, mengabdi di BAPPEDA Kabupaten Tanggamus, dan sekarang aktif sebagai Ketua Pemberdayaan Perempuan Komite Nasional Pemuda Indonesia (periode 2015-2018) Kabupaten Tanggamus. Buku Growing is Fun merupakan buku pertama yang beliau tulis.
Pada bagian awal pembaca akan disuguhi dengan cerita kehiduapn penulis setelah lulus sekolah atau tepatnya sebuah tulisan pengungkapan visi-misi yang berbeda dari temannya saat itu atau orang kebanyakan melalui perenungan bagaimana bekerja untuk membiayai kebutuhan kehidupannya sendiri. Dan yang cukup menarik di bagian awal buku ini penulis juga menuliskan atas kegundahannya terhadap persepsi apa yang memang kebanyakan orang salah menjadikan sebuah slogan sebagai prinsip kehidupan utamanya yakni........ketika seorang tidak menemukan tujuan hidupnya maka ia akan mengagungkan kalimat yang lazim diucapkan oleh banyak orang, yaitu “Hidup itu mengalir sajalah seperti air”. Kalau ada rezeki ya dimakan, kalau tidak ada ya minta makan sama orang lain............[1]. Dalam hal ini, saya cukup setuju dengan kebanyakan orang yang menjadikan slogan diatas sebagai tujuan hidup dimana sepadan maknanya dengan merencanakan untuk tak memiliki plan dan visi-misi hidup yang baik dan terstruktur, mengalir saja bagaikan air mengalir. Jika air dari pegunungan mungkin akan mengalir ke laut, namun kontras berbeda jika air dari toilet akan mengalir ke?
Bagian inti buku ini mengulas tentang STIFIn dan tentunya memaparkan mekanisme growing is fun. Iya, tak semua orang suka mengembangkan kemampuan dirinya bahkan takut dan menutup diri dengan dunia yang ada saat ini. Atau bahkan sebagian orang tidak sadar akan pentingnya untuk tumbuh dan berkembang, membuka wawasan dan berusaha menjadi orang yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain. Lainnya, sebagian besar orang bingung tumbuh seperti apa saya dan passion atau keinginan apa yang seharusnya saya salurkan. Ini merupakan penegasan keras bahwa hal ini sudah menjadi permasalahan dan rahasia umum yang sering kita jumpai dan kita dengar. Bahkan, di sekeliling kita pun tak ayalnya dengan mudah menemukan orang-orang seperti ini, bingung akan seperti apa saya di masa depan?.
Tips yang disampaikan oleh penulis dalam bukunya berkaitan dengan sebuah keputusan untuk “tumbuh” dijabarkan kedalam 3 bagian yakni pertama, menjadikan belajar sebagai kebutuhan. Tak ayal orang yang ingin tumbuh tentunya mau tak mau harus membuka wawasannya dengan menuntut diri untuk belajar dan belajar. Dalam hal ini, penulis mengandaikan kebutuhan belajar adalah sama besarnya dengan kita memenuhi kebutuhan akan asupan makan. Kedua, mengetahui kelebihan diri sendiri. Penting dicatat. Setiap kelebihan yang ada pada diri seseorang adalah unik alias tidak sama. Bersyukur merupakan salah satu kuncinya, dan lapang dada adalah bentuk pengikhlasan diri untuk mau membuka terhadap ilmu dan belajar pada orang lain. Perbedaan ini menuntut diri dengan cara yang unik pula. Unik dalam hal beda kelebihannya, beda cara berfikirnya, beda perlakuannya, beda cara komunikasinya, beda hobinya, dan yang paling utama menurut penulis adalah beda kenyamannanya. Ketiga, mengetahui apa yang ingin kita pelajari. Hal ini pun tak bisa dipisahkan dari dua hal sebelumnya yang telah disebutkan. Mengetahui asupan apa yang pas untuk diri sendiri akan menambah kemudahan untuk mempelajari sebuah ilmu yang tepat dalam tahapan proses belajar untuk tumbuh.
Penulis pun tak ketinggalan memberikan tips dalam mengambil keputusan seperti apa dan bagaimana saya di masa depan? [2]. Pertama, tuliskan urutan jumlah manfaat dan keburukan dari setiap pilihan. Kedua, ambillah jumlah manfaat yang paling banyak, walau kita harus mengorbankan keinginan kita. Ketiga, ingatlah bahwa keputusan ini akan menentukan kesuksesan kita di masa depan. Keempat, jangan ragu mengambil keputusan, take action now. Mempertimbangkan keempat hal diatas juga seyogyanya mengutamakan keahlian, karakter serta kenyamanan pembaca.
Beranjak pada metode STIFIn yang dirangkai oleh penulis dalam bukunya menjadi sebuah mystery keyword yang ditungu-tunggu dalam buku ini. Hal ini tidak lain karena mungkin kebanyakan orang dan saya sendiri sangat asing dengan hal ini terlebih khusus kata ini merupakan sebuah singkatan. Dalam sebuah halaman awal [3] dituliskan website yang sangat berguna bagi pembaca untuk mengetahui detail dari STIFIn dengan mengunjungi alamat surel www.stifin.com (meskipun surel ini error/tidak ditemukan, hemat saya pembaca bisa mencari di serach engine secara umum atau mengeceknya di fanspage berikut https://www.facebook.com/STIFInInstitute/). Metode STIFIn dapat anda temui dalam akhir halaman buku ini dengan penyematan subbab “Kesimpulan Bertumbuh Sesuai Mesin Kecerdasan” [4]. Hal ini mengungkapkan bahwa STIFIn adalah salah satu petunjuk/metode untuk mengetahui sekaligus mengembangkan kemampuan yang sesuai dengan bakat alamiah masing-masing indivindu. STIFIn terdisi atas Sensing (S) yang menunjukkan tipe stamina kuat, namun lemah dalam hal ide. Thinking (T) menggambarkan tipe indivindu yang bertumpu pada logika dan kemampuan menganalisa namun lemah atau sulit berempati. Intutiting (I) merupakan tipe mudah menciptakan ide-ide kreatif namum lemah mengingat. Feeling (F) tipe berkekuatan pada kecerdasan emosi, pandai berempati, dengan kelemahan sulit menganalisa. Terakhir, Insting (In) menunjukkan tipe kecerdasan pada naluri dan serba bisa sementara kelemahannya adalah sulit untuk berfokus dalam suatu hal.
Akhir kata dalam ulasan singkat ini, buku ini memaparkan tahap-tahap beserta tips bagi seseorang untuk mengetahui bakat dan cara mengoptimasi dirinya sendiri untuk kebermanfaatan orang banyak. Melalui metode STIFIn ini pula menjadikannya salah satu teknik untuk mengetahui bakat yang umumnya orang jarang mengetahui hingga saat ini. Buku ini recommended sebagai salah satu acuan bagi seseorang yang belum atau kurang menyadari bakat ilmiahnya melalui lantunan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Jadi, masih takut untuk berkembang meskipun kenyataannya Growing is Fun, right?
Daftar Pustaka
1. Y. Ernani, 2017, Growing is Fun, PT. Elex Media Komputindo, hal.7
2. Idem, hal. 34
3. Idem, hal. 23
4. Idem, hal. 89
Leave a Comment