Serba-Serbi dan Tips Riset Tugas Akhir

Tugas akhir, penelitian, mahasiswa, tips riset, ide riset

Bagi mahasiswa sains-(red: kimia) tak terkecuali pada lintas jurusan lainnya juga akan dibebankan tugas agar bisa melakukan pengerjaan penelitian atau Tugas Akhir (TA) namanya. Kurang lebih mengenyam 1,5 tahun perjalanan riset atau “berendem” untuk mengerjakan TA di lab bahasa keren saya, terbilang menjadi momen-momen yang bisa memperkaya wawasan mahasiswa. Selain kesabaran, wawasan ini tertuang dalam arti penting sebuah kerja keras, ketekunan, keuletan, rajin membaca publikasi ilmiah serta tak ketinggalan motto kampus “maju terus pantang menyerah” hingga lulus selalu digaung-gaungkan dalam hati☺. Beberapa hal yang bisa saya bagi dalam tulisan kali ini dari perjalanan riset yang sudah saya alami beberapa tahun yang lalu setidaknya menjadi gambaran pembaca untuk mempersiapkannya rencana riset sedari awal apalagi jika pembaca adalah seorang mahasiswa L. Tetap berjuang sampai lulus kawan!  

Pertama, sinergitas dan perencanaan. Di awal buatlah bentuk perencanaan yang ingin kamu lakukan dalam pengerjaan riset nanti. Mulai dari minat dan ide riset yang akan kamu realisasikan hingga memutuskan apakah riset mandiri atau bentuk project dosen. Sinergisitas pun jangan kamu lupakan karena selama penelitianmu berlangsung, kamu akan berurusan tidak hanya dengan benda mati berupa laptop tapi juga dengan dosenmu nanti. Kriteria atau bentuk kenyamanan mungkin menjadi pertimbangan penting bagimu untuk memutuskan melakukan riset dengan tim yang solid didalamnya.

Kedua, terkadang mood akan terus berubah apalagi kalau hasil yang diinginkan tidak sesuai dengan harapan. Bahkan sampai berkali-kali mengulang tak kunjung menghasilkan hasil yang positif. Layaknya langit pun menimpa tubuhmu kala itu. Semua ini pasti akan dialami pada masa-masa pengerjaan riset tapi sepertinya tidak perlu cemas karena kesulitan itu pasti akan ada jalan keluarnya kok. Yang pasti memperkaya wawasan di awal sebelum memasuki pengerjaan riset sangat penting. Perkaya wawasanmu dengan informasi yang mendukung sehingga hasil yang berbeda bukan berarti salah juga, mungkin ada faktor-Z disana yang perlu kamu gali lebih dalam. Menurunkan tensi mood yang jelek bisa dilakukan dengan berdiskusi dan saran dari ahlinya seperti salah satunya dosenmu.  

Ketiga, jangan asal-asalan dalam setiap tahap pengerjaan penelitian. Pengumpulan data yang asal-asalan tentunya akan membuang waktu dan energimu secara percuma karena bisa jadi faktor penghambat diakhir pengerjaan riset atau memebuat laporan akhir. Penghambat disini bisa jadi bernada “kamu harus mengulanginya dari awal”. Lebih parahnya, akan menjauhkanmu dari garis finish bernama “yudisium”. Upayakan agar semua terencana dengan baik melalui sebuah catatan riset salah satunya. Tuliskan dengan jelas hal-hal yang kamu jumpai saat penyelenggaraan riset karena catatan ini akan sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan atau faktor sebab kamu bisa menemukan error dalam risetmu nanti. Bagi kamu yang berniat untuk mempublikasikan karya tugas akhirmu, ada baiknya sudah menargetkan waktu antara penyelesaian penelitian dengan waktu seminar atau rencana men-submit ke publisher yang kamu inginkan.

Keempat, mahasiswa layaknya jin hilang entah kemana L. Jejaknya pun tak kelihatan. Jika kamu bersunggung-sungguh sebenarnya akan selesai kok tapi bukan berarti asal-alasan juga. Menurut saya, tingkat keseriusan dan kesungguhan akan berbanding lurus dengan ketepatan kamu menyelesaikan riset kecuali jika ada faktor L (lain-lain maksudanya hehe). Memang tidak semua hal bisa disamakan dan tak bisa dibanding-bandingkan juga masalahnya, karena orang itu unik dan masalahnya pun cukup unik-unik tak terkecuali makhluk organik bernama “mahasiswa” ini. Dari sini, setidaknya kamu bisa konsultasikan dengan pembimbingmu jika ada permasalahan. Percayalah hilang seperti jin tidak akan menyelesaikan masalah, kecuali akan menambah dan memperlama masalah itu hinggap di bahumu. Selanjutnya, akan semakin memperberat tanggungjawabmu kelak apalagi kamu adalah seorang co-worker dari sebuah riset dosen. Intinya, komunikasi dengan pembimbingmu akan mengurangi kompleksnya masalah yang kamu hadapi sehingga  tidak menjadi benang kusut yang tak beraturan.  

Kelima, kolaborasi penting dilakukan. Jika kamu masuk dalam grup riset biasanya akan ada beberapa mahasiswa tingkat akhir yang akan meneliti dengan topik utama yang sama. Manfaatkan momen bersama lab-mate  mu ini untuk berbagi curhatan seputar riset yang dihadapi. Melalui curhatan riset ini, bisa jadi kejenuhan mencari jawaban atas maslaah yang kamu hadapi bisa dengan mudah ditemukan dengan diskusi intens dengan lab-mate mu disela-sela pengerjaan penelitian. Jangan sungkan juga membagikan informasi sentral atau bacaan agar saling memudahkan dalam pengerjaan laporan akhir. Momen bersama lab-mate  juga menjadi masa-masa penting untuk menguji hasil data yang diperoleh. Tak jarang seringkali kita lupa pada beberapa poin sentral dalam riset kita sehingga peran lab-mate  sekaligus reveiwer bisa mengoreksi secara langsung kesalahanmu.

Keenam, doa jangan terlupa. Disaat rasa lelahnya pengerjaan riset hingga berlarut-larut malamnya hingga tak tahu kapan ujungnya, disaat itu doa lah menjadi penolongmu. Jangan lupkan juga doa orang tua atau keluargamu. Meskipun orang tua tak akan pernah luput mendoakan anaknya, tapi tidak ada salahnya untuk meminta.

No comments

Powered by Blogger.