Berkenalan dengan H2O Bagian 1

pencemaran air, mahasiswa, SMA, penelitian, Peraturan Menetri Kesehatan RI No. 416/Menkes/PER/IX/1990, standar baku mutu air, kualitas air, ekosistem air, industri, pabrik, ekologi lingkungan, sumber air, H2O,

Siapa diantara kita yang tidak mengenal H2O? Mungkin pertanyaan ini lebih tepat ditunjukkan ke mereka yang memiliki latar belakang sains atau publik pun sudah mengenal tentang si H2O? Iya senyawa H2O atau dihidrogen oksida ini merupakan bahasa keren dalam istilah kimia atau bidang terkait seperti biologi untuk air. Jadi sudah tau yah kalau H2O itu senyawa untuk air. Air merupakan salah satu senyawa yang paling banyak digunakan bagi kehidupan terutama manusia. Tak perlu jauh-jauh menemukan air, karena badan kita pun hampir lebih dari 50% adalah terdiri atas air. Tak heran jika banyak ilmuwan mengatakan  “Air merupakan salah satu tanda kehidupan di sebuah tempat”. Jadi dapat disimpulkan bahwa begitu pentingnya sebuah air bagi kehidupan, bukan?

Dalam ulasan kali ini, saya akan membahas sedikit hal-hal yang berkaitan dengan air supaya kita lebih mengenai kembali dengan si H2O ini.  Air secara umum terdapat dalam 3 wujud yang berbeda yakni padatan berupa es, cairan yakni air yang pada umumnya kita jumpai dan terakhir adalah gas dalam bentuk uap air. Air banyak dugunakan dalam berbagai bidang tak terkecuali digunakan dalam reaksi-reaksi kimia sehingga air sering disebut sebagai pelarut universal. Hal ini tidak hanya karena banyak digunakan tetapi karena jumlahnya yang melimpah dan mudah ditemui. Dalam bentuk ion air ini ddapat digambarkan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi atau berikatn dengan sebuah ion hidroksida (OH-)[1]. Sebagai catatan, bahwa ion hidrogen pada kenyataannya sangat langka atau dengan kata lain mustahil ditemukan dalam reaksi-reaksi kimia, pada beberapa literatur dituliskan sebagai ion hidronium atau dalam penulisan secara kimia adalah H3O+.

Air merupakan sumberdaya alam yang digunakan untuk memenuhi hajat hidup orang sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya [2]. Gabriel [1], air merupakan salah satu komponen pembentuk bumi dimana sekitar 70% nya adalah air sedangkan sisanya berupa daratan. Widiyanti dan Ristiati [3], mengatakan bahwa tidak satu pun makhluk di dunia ini yang tidak memerlukan dan mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan dan hewan sebagaian besar tersusun atas air seperti di dalam sel tumbuhan terkandung lebih dari 75% atau sel hewan yang mencapai kandungan air dalam selnya sebesar 67%. Dari sejumlah 40 juta mil3 air yang berada di permukaan dan di dalam air tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% atau 0,2  juta mil3 air yang secara langsung digunakan untuk kepentingan manusia karena komposisi sebesar 97% dari sumber air tersebut terdiri dari air laut, 2,5% berbentuk salju abadi yang baru dalam keadaan mencair.
Air sangat berperan vital dalam setiap kehidupan aktivitas manusia tidak hanya untuk konsumsi badan namun juga air dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci baju, membersihkan tempat tinggal, mandi dan aktivitas lainnya. Tentunya air yang digunakan adalah air bersih yah. Lalu apa itu air bersih. Simak penejelasan yang tertuang dalam Peraturan Menetri Kesehatan RI No. 416/Menkes/PER/IX/1990 Berikut:

Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak mengandung mineral atau kuman-kuman yang membahayakan tubuh

Air bersih pun memiliki parameter tertentu hingga layak untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari yang sangat erat kaitannya dengan kualitas air  itu sendiri. Berikut merupakan paramater kualitas air yang baik untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari:
  • Kualitas fisik yang meliputi kekeruhan, tempertaur, warna, bau dan rasa. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang terkandung di dalam air seperti lumpur dan bahan-bahan yang berasal dari buangan. Jika kita melihat dari segi estetika atau keindahan, kekeruhan di dalam air dihubungkan dengan kemungkinan pencemaran air buangan.
  • Kualitas kimia yang berhubungan dengan ion-ion senyawa atau logam yang membahayakan, dsamping residu dari senyawa lainnya yang bersifat racun seperti diantaranya adalah residu pestisida. Dengan adanya senyawa-senyawa ini kemungkinan besar baru, rasa dan warna air akan berubah seperti yang umum disebabkan oleh adanya perubahan pH air. Pada keadaan kelompok logam berat seperti Hg, Ag, Cu, dan logam Zn tidak diharapkan kehadirannya di alam air.
  • Kualitas biologi yang erat hubungannya dengan kehadiran mikroba patogen (penyebab penyakit terutama penyakit perut), pencemar (terutama bakteri E. coli) dan penghasil toksin [3].

Daftar Pustaka
1.       J.F. Gabriel, 2001, Fisika Lingkungan, Hipokrtaes, Jakarta.
2.       J. P. Susanto, 2005, J. Tek. Ling. P3TL-BPPT, 6(2): 402-409.
3.       N.L.P.M. Widiyanti dan N.P. Ristiati, 2004, Jurnal Biologi Kesehatan, 3(1): 64-73.

No comments

Powered by Blogger.